Guru memulai pembelajaran dengan menyapa siswa dengan antusias, beliau juga melakukan ice breaking untuk memeriahkan suasana kelas. Guru terlalu sering melihat layar laptop di awal pelajaran dan menghabiskan banyak waktu di bagian BKOF yang lebih baik waktu dimanfaatkan lebih banyak di bagian MOT karena pada sesi itu siswa bereksplorasi mengenal teks atau topik pelajaran. Namun hal baiknya sepertinya guru memahami dengan baik materi yang disampaikannya dan memilih konten yang baik dalam mengajarkannya kepada siswa. Guru tak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswanya.
Guru mengelola kelasnya dengan baik, meminta siswa untuk memperhatikan pelajaran dan responsif secara interaktif kepada siswa. Beliau mengatur gestur yang baik dan melakukan kontak mata ke seluruh kelas. Kecepatan berbicaranya tidak terlalu cepat dan dapat dimengerti oleh siswa di kelasnya. Namun guru masih perlu belajar lebih banyak tentang pengucapannya karena ada beberapa kata yang kurang tepat diucapkan saat mengajar di kelas, seperti "agree" dan "vegetable". Guru juga menggunakan kata informal untuk menyapa siswa seperti mengatakan "guys" yang lebih baik menggunakan kata "class" atau "everyone".
Di bagian MOT dan JCOT, guru tidak menampilkan konten secara lengkap, sehingga ketika akan berdiskusi dengan siswa, mereka tidak sepenuhnya memahami materi. Tapi guru mengatasi masalah dengan baik seperti bagian Listening, guru mengkonfirmasi kepada siswa dan memutar ulang audio dua kali. Karena topiknya tentang giving and asking opinion, sebaiknya guru melatih siswa tentang bagaimana biasanya mereka giving and asking opinion. Terakhir, kelebihannya adalah guru telah didukung oleh media pengajaran yang efektif dan interaktif seperti Video dan PPT di Canva.
Hello everyone, welcome to my blog! Get to know Me My name is Nanda Wanda Juliati, people call me Nanda. I'm a fourth years student majoring in English Education study program Pakuan University Bogor, Indonesia. In this blog I would like to share my journey during SEA-TEACHER program in Guimaras State University (GSU) Philippines. I want to say thank you to SEAMEO for giving me the opportunity to be able to participate in this activity. So that I can see the world much broadly, especially in the field of education. This is the first time I have stepped foot outside the country. I was both excited and scared, scared of what I would have to do later. There were so many questions in my mind; "how will I adapt to their culture?", "will I be able to do all of this?, especially for teaching". These questions probably wouldn't have come to my mind if I had just come for a visit, but I will stay for 28 days!. At that time I only hoped to God to give the best for me...
Dalam menghadapi tantangan dalam menyusun modul ajar kali ini, saya menemui kesulitan yang jauh lebih kompleks daripada pengalaman sebelumnya. Kendala tersebut timbul akibat ketiadaan klasifikasi BKOF, MOT, JCOT, serta ICOT yang biasanya terdapat dalam buku panduan guru dan murid yang saya gunakan sebagai acuan. Meskipun demikian, bersyukur sekali bahwa proses penyusunan modul ajar tetap dapat dilaksanakan dengan lancar. Adapun faktor-faktor tersebut menjadi hambatan signifikan bagi saya karena tidak adanya pedoman yang terinci untuk memetakan bahan kegiatan, strategi organisasi tugas, variasi jenis cara belajar peserta didik, serta alat penilaian metode pembelajaran mereka. Namun demikian, melalui upaya keras dan improvisasi saya berhasil menjalankan tahapan-tahapan penyusunan modul ajar dengan sukses.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGuru memulai pembelajaran dengan menyapa siswa dengan antusias, beliau juga melakukan ice breaking untuk memeriahkan suasana kelas. Guru terlalu sering melihat layar laptop di awal pelajaran dan menghabiskan banyak waktu di bagian BKOF yang lebih baik waktu dimanfaatkan lebih banyak di bagian MOT karena pada sesi itu siswa bereksplorasi mengenal teks atau topik pelajaran. Namun hal baiknya sepertinya guru memahami dengan baik materi yang disampaikannya dan memilih konten yang baik dalam mengajarkannya kepada siswa. Guru tak lupa menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswanya.
BalasHapusGuru mengelola kelasnya dengan baik, meminta siswa untuk memperhatikan pelajaran dan responsif secara interaktif kepada siswa. Beliau mengatur gestur yang baik dan melakukan kontak mata ke seluruh kelas. Kecepatan berbicaranya tidak terlalu cepat dan dapat dimengerti oleh siswa di kelasnya. Namun guru masih perlu belajar lebih banyak tentang pengucapannya karena ada beberapa kata yang kurang tepat diucapkan saat mengajar di kelas, seperti "agree" dan "vegetable". Guru juga menggunakan kata informal untuk menyapa siswa seperti mengatakan "guys" yang lebih baik menggunakan kata "class" atau "everyone".
Di bagian MOT dan JCOT, guru tidak menampilkan konten secara lengkap, sehingga ketika akan berdiskusi dengan siswa, mereka tidak sepenuhnya memahami materi. Tapi guru mengatasi masalah dengan baik seperti bagian Listening, guru mengkonfirmasi kepada siswa dan memutar ulang audio dua kali. Karena topiknya tentang giving and asking opinion, sebaiknya guru melatih siswa tentang bagaimana biasanya mereka giving and asking opinion. Terakhir, kelebihannya adalah guru telah didukung oleh media pengajaran yang efektif dan interaktif seperti Video dan PPT di Canva.